--> Skip to main content

12 Hal Penghalang Bahagia

Bahagia secara definitif berarti kumpulan perasaan tenang, santai, berkecukupan dan gembira yang terus-menerus. Dan inilah pendapat umum tentang bahagia. Untuk mencapai bahagia sejati kita harus menghindari faktor-faktor penghalangnya. Menurut ajaran Islam, sedikitnya ada 12 faktor yang menghalangi seseorang mencapai bahagia.


1) Kufur
Allah berfirman: "Dan siapa saja yang dikehendaki sesat oleh Allah, Ia akan jadikan dadanya sangat sempit seolah-olah ia naik ke langit. " (Al An'am: 125)

Potret kekufuran dan akibatnya cukup banyak dikisahkan Allah dalam Al Qur'an. Beberapa di antaranya disebutkan namanya oleh Allah.

Misalnya Qaiun, Firaun, Abu Lahab dan lamnya. Mungkin pada lahirnya, orang menyangka Qamn adalah orang yang bahagia; hartanya melimpah, pembantu dan ajudannya sangat banyak, seluruh fasflitas hidup tersedia. Tetapi tidak, yang dirasakannya hanyalah kebahagiaan semu. Dan hal itu disebabkan kekufarannya kepada Allah, kehidupan-nya pun menjadi serba sempit ditengah gelimangnya harta. Dan, akhimya ia man' terbenam ke dalam perut bumi beserta segenap hartanya. Suatu cara kematianyang sangat tragis.. Itulah buah kekufuran

2) Perbuatan Maksiat dan Dosa 
Tak disangsikan, perbuatan maksiat dan dosa mempunyai saham besar dalam menghambat kebahagiaan. Secara kejiwaan, meskipun ia belum mendapatkan hukuman dari Yang Maha Adil, ia akan terus menerus dikejar rasa bersalah Pikiran dan perasaannya akan senantiasa terganggu, sehingga kebaha-giaan pun tidak berpihak padanya. Kenyataan ini bahkan diakui oleh orang-orang nonmuslim. Socrates misalnya berkata, orang yang berbuat dosa selamanya akan menjadi korban kesengsaraan dari dosanya itu. Maka orang yang berdosa kemudian tidak dihukum atas kesalahannyaitu, dia akan menjadi manusia yang paling sengsara Hal senada diungkapkan Alex Karl, sesungguhnya seseorang tidak akan mendapatkan tekanan hidup, kecuali sebab dosa-dosa yang dilakukan.

Karena itu, seorang muslim sejati tidak akan menyembunyikan dosa dan maksiat yang terlanjur dilakukannya. Jika tidak, ia akan terus menerus dikejar-kejar oleh perasaan berdosa yang membuatnya tidak bahagia Dalam hal ini, ada kisah yang sangat menarik di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Sallam, Ada seorang sahabat yang pernah berbuat maksiat Ia kemudian datang kepada Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam seraya berkata:

"Ya Rasulullah. bersihkanlah diriku!, hal itu ia ulangi di hadapan Rasulullah hingga tiga kali, sehingga beliau melakukan hukuman had atasnya" (HR. Muslim)

3) Tamak dan Boros
Allah melarang hambaNya berlaku tamak dan boros dalam membelanjakan harta Tamak alias rakus untuk memiliki sesuatu juga tidak dibenarkan, karena hal itu akan menjadikan dirinya sebagai manusia yang tidak pandai bersyukur. Ia tidak akan pernah puas dengan apa yang diperolehnya, Perasaannya selalu saja kurang. Karena itu ia tidak akan pernah merasakan bahagia. Allah berfirman: 

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscayaAku tambah (ni'matKu) atasmu dan jika kamu mengingkari (ni'matKu) maka sesungguhnya siksaKu sangatlah pedih "(Ibrahim: 7)

Adapun boros ia dilarang (QS. 17:26) di antaranya karena akan menghancurkan kehidupan seseorang. Ia tidak memikirkan apa yang akan terjadi besok karena yang diinginkan adalah kenikmatan dan kelezatan hari ini. Karena tanpa perhitungan, akhimya ia sengsara.

4) Dengki dan Iri Hati
Sifatdengki dan iri hati adalah sifat yang berbahaya Bahkan Allah secara khusus memerintahkan kita agar berlindung dari bahaya orang-orang yang dengki. Allah berfirman: 

"Dandari kejahatanorang-orangyang dengki tat-kala ia sedang mendengki." (Al Falaq: 5) 

"Ataukahmemkamendengkikepada manusia atas apa yang diberikan Allah kepada mereka dari sebagian karuniaNya?" (An Nisa': 54)

Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Janganlah kamu saling mendengki, saling memutuskan tali persaudaraan, saling memurkai, saling membelakangi tetapi jadilah kamu semua hamba Allah yang saling bersaudara" (Muttafaq Alaih)

Karena itu Allah mengajarkan kepada kita agar senantiasa befdoa untuk dijauhkan dari sifat iri hati. Allah berfirman: 

"Dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman." (Al Hasyr: 10)

5) Suka Marah
Semua orang tahu, suka marah termasuk hal yang menghalangi seseorang berlapang dada, yang itu berarti menghalanginya untuk bahagia Karenanya Allah memuji orang-orang mukmin yang selalu sabar dan pema'af (Asy Syura: 37)

Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: 
"Bukanlahkehebatan seseorang terletak dalam (memenangkan) adu fisik, tetapi kehebatan seseorang terletak pada kemampuannya mengekang hawa nafsunya tatkala sedang marah." (Muttafaq Alaih)

6) Kezhaliman
Perbuatan menganiaya dan menindas orang lain selalu berakibat fatal. Lembaran kehidupan dunia telah penuh dengan berbagai kisah kezhaliman. Kisah yang belum begitu basi tentang kezhaliman ini dapat kita angkat dari wilayah Timur Tengah, tepatnya Mesir. Adalah Hamzah Basyuni dan Shalah Nashar, keduanya mantan tentara ajudan Gamal Abdul Nasser. Keduanya biasa menyiksa para da'i dengan sangat kejam. Akhir kehidupan Basyuni sungguh tragis. Ia tewas akibattabrakan dengan truk. Salah satu besi yang diangkut truk tersebut menembus kepalanya hingga tembus ke duburnya Adapun Shaleh Nasher ia bertahun-tahun ditimpa berbagai penyakit yang sangat menjijikkaa la rnari terisolir dalam cacian orang-orang kepercayaan yang tadinya menjadi pelayan setianya.

7) Takut kepada Selain Allah
Rasa takut kepada selain Allah akan menyebabkan tersiksa dan hina Allah mengisahkan kaum bani Israil yang tidak beriman: 

"Mereka adalah orang-orang yang tidak masuk (ke dalam masjid Allah) melainkan dengan rasa takut Mereka akan mendapatkan kehinaan di dunia dan adalah bagi mereka adzab yang besar di akherat." (AlBaqarah:114)

Diayatlain Allah berfirman: 

"Yang demikian adalah karena setan hendak menakut-nakuti para pengikutnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepadaKu jika memang kamu orang-orang yang beriman," (Ali Imran: 175)

Berbeda dengan Nabi Ibrahim Alaihis Salam yang beriman kepada Al¬lah, ia tidak merasa takut kepada siapapun kecuali kepada Allah 

"Dan tidaklah aku takutkepada apa-apayang kamu sekutukan denganNya." (Al An'am: 80)

Rasa takut kepada selain Allah tentu akan menghalangi kebahagiaan seseorang. Bagaimana ia bisa bahagia kalau terus-menerus dihantui rasa takut yang tidak menentu? Berbagai ketakutan itu dengan sendirinyaakan menjadikan-nya jauh dari kebahagiaan yang diinginkannya.

8)  Pesimistis dan Putus Asa
Betapa banyak kesedihan dan kesusahan yang disebabkan oleh pesimistis dan putus asa. Karena itu Al-lah tegas-tegas melarang orang dari putus pengharapan kepada Allah (Yusuf: 87). Rasulullah menganjurkan agar kita tegar dan sabar menghadapi hidup, tak kenal lelah dan menyerah dalam perjuangan. Dr.Azis Farid berkata, rasa optimisme akan mengalahkan segala rintangan yang kadang-kadang melam-paui kemampuan diri. Implikasi dari putus asa dan pesimistis adalah malas dan tidak berani menghadapi hidup. Ia hanya akan hidup di alam angan-angan. Dan dirinyapun menjadi tidak bahagia 

9) Buruk Sangka
Allah berfirman: 

"Wahai orang-orang yang beriman jauhkanlah dirimu dari persangkaan, karena sebagian dari persangkaan itu adalah dosa." (Al Hujurat: 12)

Rasulullah ShallallahuAlcdhiwa Salkun bersabda:

"Jauhkanlah dirimu dari persangkaan buruk sebab persangkaan burjk itu adalah perkataan yang paling dusta " (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

10) Sombong
Orang yang sombong akan hidup dalam kesusahan yang berkepanjangan dan kesedihan abadi, bahkan meskipun memiliki kekuasaan dan kedudukan tinggi di hadapan manusia serta dapat memaksakan berbagai kemauan dan keinginan mereka. Bagaimana tidak, sebab karena kesombongannya ia akan dibenci Allah dan manusia. Dai bila Allah dan manusia telah membencinya makaduniaakanterasasempitbaginya 

11) Ketergantungan Hati kepada Selain Allah
Ketergantungan kepada selain Allah akan menjauhkan seseorang dari bahagia Cukuplah dalam hal ini kita mengingat kisah cinta Majnun Laila. Qais akhimya hidup terusir dan teriunta-lunta sampai akhimya mati dalam dendam kerinduannya. Betapa banyak orang yang mati karena kecintaan kepada suatu hal. Dia menghadap Allah tetapi hatinya menghadap kepada selainNya Alangkah rugi hidupnyabaik di dunia maupun di akherat

12) Kecanduan Obat-obatan dan Minuman Terlarang
Sebagian orang bodoh menganggap bahwa kebahagiaan bisa dicapai dengan bermabuk-mabukan atau menenggak pil ekstasi dan sejenisnya. Mereka berbuat demikian dengan tujuan lari dari berbagai permasalahan dunia Padahal perbuatan mereka itu hanya mampu menutup kesadaran bukan memberi kebahagiaaa Dia menghilangkan rasa sakit, sedih, tekanan jiwa dan perasaan hancur. Tetapi sesungguhnya ia menambah permasalahan di atas permasalahan yang ia hadapi. Akhimya ia tak mencapai bahagia sejati.

Inilah berbagai faktor penghalang bahagia. Jika kita ingin bahagia sejati maka kita harus mengingkirkan berbagai hal di atas dari kamus kehidupan kita Dengan demikian Insya'Allah kita mereguk bahagia sejati.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar