--> Skip to main content

5 Sarana Kebagiaan Seorang Mukmin di Dunia

Setiap dari kita atau bahkan setiap dari manusia yang berada di dunia ini pasti menginginkan kehidupan yang tenteram dan bahagia. Banyak di antara manusia yang berusaha untuk mencapai kebahagian, akan tetapi banyak pula di antara mereka yang tidak dapat mencapainya, karena tidak mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan kebahagian yang hakiki. Bahkan tidak sedikit pula di antara mereka yang menganut pola fikir yang tidak dilandasi oleh syari'at agama dan tidak memenuhi standar syar'i. Sebagian mereka berpendapat bahwa kebahagiaan itu terletak pada banyaknya harta dan melimpahnya materi. Sebagian mereka mengatakan bahwa kebahagian itu terletak pada kedudukan dan pangkat yang tinggi. 


Ada pula yang mengira bahwa kebahagiaan itu terletak  pada isteri-isteri yang cantik dan anak-anak yang banyak. Padahal Allah telah memberikan patokan-patokan serta petunjuk bagaimana cara meraih kebahagiaan yang hakiki itu, yang justeru banyak manusia yang tidak mengetahui-nya. Sesungguhnya kebahagiaaan yang hakiki, tidaklah terletak pada materi yang banyak serta bukan pula pada pangkat dan kedudukan, akan tetapi yang lebih penting dari itu ialah ketenteraman dan kebahagiaan hati. Berkaitan dengan hal ini Syaikh Abdurrahman As-Sa'dy rahimahullah mengatakan: 

"Bahwasanya ketenteraman dan kebahagiaan hati serta terhapusnya kesedihan dan duka nestapa adalah sesuatu yang dicari-cari oleh setiap insan. Dengannya kehidupan yang baik akan dicapai dan kesenangan serta kebahagiaan menjadi sempurna. Hal itu dapat dicapai dengan jalan-jalan (yang ditunjukkan) agama dan jalan-jalan tabi'at serta jalan-jalan suatu amal (perbuatan-perbuatan), yang hal itu tidak mungkin terkumpul kecuali hanya pada diri seorang mukmin..."

Jadi tidak mungkin seseorang dapat meraih kebahagiaan kecuali ia kembali kepada kaidah-kaidah syar'iyah (agama), yang telah dituntunkan oleh Rasulullah kepada kita. Adapun di antara sebab-sebab kebahagiaan itu adalah : 

1. Iman dan amal shalih
Ini  merupakan   sebab  kebahagiaan yang terbesar, Allah  berfirman:

"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesunguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (An-Nahl: 97)

Allah mengabarkan serta menjanjikan kepada orang yang beriman serta beramal shalih dengan kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat kelak. Dan hal ini sangatlah jelas, karena sesungguhnya seseorang yang beriman kepada Allah dengan keimanan yang benar niscaya akan membuahkan amal shalih yang dapat memperbaiki hati serta akhlaqnya di dunia maupun di akhirat, Adi mana bersamaan dengan itu akan dapat diraih sebab-sebab kebahagiaan dan kesenangan yang hakiki.

2. Akhlaq yang mulia, baik dengan ucapan    maupun    perbuatan    dan dengan berbagai macam perbuatan baik.
Allah akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh seorang hamba, sebagaimana kata para ulama:

"Balasan itu sesuai dengan perbuatan (yang dikerjakan) "

Maka balasan bagi seorang mukmin yang beramal shalih adalah kebaikan; karena pada hakekatnya kebaikan seo-rang mukmin berlandaskan keikhlasan dan harapan pahala dari Allah §g. Dan didasari pula dengan perasaan hina serta rendah di hadapan Allah tatkala ia menginginkan pahala dari-Nya. Dan Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahan yang ada padanya. Allah berfirman:

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar". (An-Nisa: 114)

Allah mengabarkan bahwasanya semua perkara tersebut adalah kebaikan yang apabila di dalam mengerjakannya dilandasi niat hanya karena-Nya, maka -insya Allah- kebaikan yang dilakukan akan mendatangkan kebaikan juga serta dapat menangkal berbagai kejelakan. Seperti firman Allah:

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik akan menghilangkan perbuatan-perbuatan yang jelek". (Huud: 114)

Di sisi lain dengan perbuatan baik akan menda tangkan balasan yang baik pula dari Allah, dan salah satu di antara balasan itu ialah dihilangkannya kesedihan dan kedukaan serta keruwetan di dalam hidupnya. 

3. Diantara sebab kebahagiaan yang Iain adalah selalu ingat dan berdzikir kepada Allah.
Hal ini merupakan sebab terbesar dilapangkannya dada seseorang dan ditentramkannya hati, Allah berfirman:

"Ingatlah,   hanya  dengan   mengingat Allah hati menjadi tenteram".  (Ar-Ra'd: 28)

Maka dengan banyak berdzikir dan1 mengingat Allah tercapailah ketentera-man jiwa dan kedamaian hati. 

4. Adapun sebab berikutnya adalah selalu mengamalkan petunjuk yang diberikan oleh Rasulullah 
Beliau bersabda:

"Lihatlah orang yang di bawahmu dan jangan meli-hat orang yang ada di atasmu, karena sesungguhnya hal itu lebih pantas menjadi-kanmu tidak mere-mehkan nikmat Allah". (HR. Bukhari dan Muslim)

Apabila seorang hamba mendapatkan nikmat dan mau bersyukur serta ia memandang kepada orang yang dibawahnya, tentu hatinya menjadi tenteram, bahkan nikmatnya akan ditambah, sebagaimana firman Allah:

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih". (Ibrahim: 7)

5. Kemudian sebab berikutnya adalah selalu memperhatikan dan mengamalkan do'a yang selalu dibaca oleh Rasulullah M, yaitu beliau selalu berdo'a:

"Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang aku hidup di dalamnya, dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembali bagiku, dan jadikanlah kehidupan sebagai tambahan bagi setiap kebaikan bagiku, dan kematian sebagai peristirahatan dari setiap kejelekanku". (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

Juga do'a-do'a beliau yang lain.

Dengan membiasakan do'a tersebut serta bersungguh-sungguh dalam usaha-nya maka Allah akan melapangkan dadanya serta menggantikan kesedihan di dalam dirinya dengan ketenteraman dan kebahagiaan.

Juga termasuk di antara sebab-sebab yang dapat mendatangkan kebahagiaan seseorang adalah:
  • Selalu memperhatikan amalan-ama-lan hari ini dan yang akan datang serta melupakan       kesedihan-kesedihan pada waktu yang lalu. 
  • Menyibukkan diri dengan amalan-amalan yang bermanfaat dan ilmu-ilmu syar'i.
  • Menjauhi sifat-sifat yang dapat menyebabkan sakitnya hati, seperti syirik, sombong, takabbur, riya, dan Iain-lain. 
  • Selalu  bertawakkal kepada  Allah dan selalu menyandarkan hati hanya kepada-Nya, yang akan melahirkan sikap tuma'ninah  (tenteram) dan qana'ah  (menerima) dengan apa yang telah Allah berikan. 
Itulah beberapa di antara sebab-sebab yang dapat mendatangkan kebahagiaan  seorang hamba.  Semoga Allah selalu   menunjuki kita semua untuk senantiasa menapaki jalan yang lurus serta selalu istiqamah di atasnya.

"Bahawasannya ketenteraman dan kebahagiaan hati  serta serta terhapusnya kesedihan dan duka dan nestapa adalah  sesuatu yang dicari-cari setiap insan. Dengannya kehibupan yang baik akan dicapai dan kesenangan serta kebahagiaan menjadi sempurna. Hal itu dapat dicapai bengan jalan-jalan (yang ditunjukkan) agama dan jalan-jalan tabi'at serta jalan- jalan suatu amal (perbuatan-perbuatan) yang hal itu tidak mungkin terkumpul kecuali hanya pada diri seorang mukmin..."
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar